FAKTOR PENENTU KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA PENFUI TIMUR KECAMATAN KUPANG TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.51556/ejpazih.v13i2.340Keywords:
Balita, faktor penentu, stuntingAbstract
Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang membuat tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penentu kejadian stunting di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain case-control study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 balita yang di bagi menjadi sampel kasus sebanyak 42 dan sampel kontrol 42 balita. Analisis data menggunakan uji statistik regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah riwayat keluhan kesehatan (95% CI=3,451-26,044; p=0,000; OR=9,481), riwayat ASI Eksklusif (95% CI=3,830-29,479; p= 0,000; OR=10,626), pendidikan ibu (95% CI=1,945-21,458; p=0,002; OR=6,460), dan tingkat pendapatan orang tua (95% CI=2,187-14,220; p=0,000; OR=5,577), sedangkan faktor yang tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah kebiasaan makan p=0,822, status imunisasi p=0,092, dan pekerjaan ibu p= 0,288. Faktor penentu kejadian stunting adalah riwayat keluhan kesehatan, riwayat ASI eksklusif, dan tingkat pendapatan orang tua. Sangat penting bagi orang tua khususnya ibu untuk memperhatikan proses tumbuh kembang anak, baik dalam pemenuhan gizi yang dibutuhkan oleh anak, juga dalam pelayanan kesehatan yang wajib didapatkan oleh anak pada usianya.
References
Agustia, A. 2020. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Tahun 2020. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Anisa, P. (2012). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25–60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skripsi.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
BAPPENAS. 2015. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Jakarta.
Kemenkes, RI. (2019). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.
Larasati, N. N., & Wahyuningsih, H. P. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan di posyandu wilayah puskesmas wonosari II tahun 2017 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nurjanah, L.O. (2018). Skripsi.Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kelcorejo Kabupaten Madiun Tahun 2018.Peminatan Epidemiologi Stikes Bhakti Husada, Madiun. Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2019-2023. Kupang; 2019.
Setyaningrum SR, Triyanti T, Indrawani YM. Pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini dengan Perkembangan Kognitif pada Anak. Kesmas Natl Public Heal J. 2014;243.
Syah, N. F. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018 (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-FIKES).
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.