HUBUNGAN POLA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN ASUPAN GIZI MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK BADUTA
DOI:
https://doi.org/10.51556/ejpazih.v10i1.132Keywords:
ASI ekslusif, asupan gizi, MP-ASI, status gizi, anak BADUTA, epidemiologi gizi, puskesmas bolou, kecamatan sabu timur, kabupaten sabu raijuaAbstract
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif diberikan tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol bulan sampai 6 bulan dan meneruskan pemberiannya sampai berumur 2 tahun. Proses pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut akan berimplikasi pada jumlah kebutuhan air susu ibu. Oleh karena itu anak membutuhkan tambahan makanan pendamping air susu ibu untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi anak mulai dari umur tujuh bulan sampai 24 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian ASI ekslusif dan asupan gizi MP-ASI dengan status gizi anak BADUTA (Studi Epidemiologi gizi anak BADUTA di wilayah kerja Puskesmas Bolou, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study di wilayah kerja Puskesmas Bolou Kecamatan Sabu
Timur Kabupaten Sabu Raijua pada bulan April – Mei 2019. Besar sampel penelitian ini adalah 78 yang ditentukan dengan rumus Slovin (Notoatmodjo, 2010). Pengujian hipotesis menggunakan analisis Regresi Logistic Sederhana dengan tingkat kepercayaan
95% (α 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian ASI Ekslusif (pValue = 0,041< 0,005) dan asupan gizi MP-ASI (pValue = 0,030 < 0,005) berpengaruh terhadap status gizi anak baduta.
References
Anik M. 2014. Asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. In Media;
hlm.25-6: Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman umum (Depkes RI). makanan pendamping air susu
ibu (MP-ASI) lokal. Depkes RI; 2006.hlm.3-4. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, (2006). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua. (2017) Profil Kesehatan Kabupaten Sabu
Raijua tahun 2017.
Grant, A. E (2008). Communication Tecnology Update and Fundamental. (ed. 06).
Boston: Focal Press.
Gibney (2015). Gizi Kesehatan Masyarakat, Penerbit Buku kedokteran, EGC,
Giri, W. K. (2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia
-24 Bulan di Kampung Kajanan, Buleleng 2013.
Hermina. 2010. Hubungan Praktik Pemberian Asi Eksklusif Dengan Karakteristik
Sosial, Demografi Dan Faktor Informasi Tentang ASI dan MP-ASI(Studi Di
Kota Padang Dan Kabupaten Solok Provinsi Sumatra Barat). Pusat Penelitian
Dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Badan Litbang Kesehata, Kementrian
Kesehatan, 13 (4), hal. 353-360
Kebutuhan Air Susu Ibu. Sumber : https://www.alodokter.com/berapa-banyak-asupanasi-yang-ideal-untuk-bayi. Citasi : 17 Januari 2021
Memperhitungkan Konsumsi ASI si Kecil. https://www.nutriclub.co.id/articlebayi/menyusui/produksi-asi/memperhitungkan-konsumsi-asi-si-kecil#:~:text=
Konsumsi%20ASI%20harian%20setiap%20bayi,570%2D900%20ml%20per%20
hari. Citasi : 17 Januari 2021
Menghitung Kebutuhan Air Susu Ibu. Sumber : https://www.klikdokter.com/infosehat/read/2860016/berapakah-jumlah-asi-untuk-bayi-saya. Citasi : 17 Januari
Mardalena, I. (2011). Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Konsep dan Penerapan
pada Asuhan Keperawatan. Jakarta
Mamonto, T. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif
pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kotobangon Kecamatan Kotamobagu
Timur Kota Kotamobagu 2015.
Proverawati, Atikah & Asfuah, Siti. (2009). Buku Ajar untuk Kebidanan. Muha Medika
:Yogyakarta.
Sakti S.N. (2013) Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Anak
Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar Tahun
Tesis.Universitas Hasanudin. Makasar.
Sekartini, R., & Tikoalu, J. L. (2013). Buku Bedah ASI IDAI. IDAI: Jakarta.
Septiana, dkk. 2010. Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) Dan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gedongtengen. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Soetjiningsih. (2013). Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak. Dalam Soetjiningsih, & I.
G. Ranuh, Tumbuh Kembang Anak Edisi 2 (hal. 2-15). EGC: Jakarta.
Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat , Dirjen
Pendidikan Tinggi, Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.