FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA KONSUMSI PANGAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG
DOI:
https://doi.org/10.51556/ejpazih.v9i2.75Keywords:
Pola Konsumsi Pangan, Anak Balita, Pusat Kesehatan Masyarakat, Zat Gizi, Pola Asuh, Sanitasi dan Higiene, Pendapatan keluargaAbstract
Gizi merupakan unsur yang penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, mengingat zat gizi berfungsi menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengantar proses – proses kehidupan dalam tubuh. Kondisi gizi kurang pada balita, dimungkinkan terjadi karena interaksi dari beberapa faktor di antaranya asupan makanan yang tidak adekuat, pemberian ASI yang tidak ekslusif, penyakit infeksi yang diderita balita, persepsi ibu terkait gizi, sosial ekonomi yang rendah dan budaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi pangan anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitiian Cross Sectional Study. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita dengan usia 12 – 59 bulan sebanyak 93 orang. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat (uji Chi Square)dan analisis multivariat (uji Regresi Logiztic ganda). Hasil analisis sevara bivariat dan multivariat menunjukan bahwa variabel pengetahuan gizi ibu (pValue : 0.004 < 0.05),Tingkat pendapatan keluarga (pValue : 0.000<0.05), dan jumlah anggota keluarga (pValue : 0.000<0.05) berhubungan dengan pola konsumsi pangan balita di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi.
References
Almatsier, S. (2009). Gambaran Karateristik Ibu yang Mempunyai Balita Gizi Kurang di Puskesmas Kokap 2 Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. KTI. 1-32 Almatsier, S. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi (edisi ketujuh). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Aritonang, I. (2007). Pemantauan Pertmbuhan Balita. Yogyakarta.
Calder Philip C. (2000). Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta. In Suman Yus Mei Hadiana. Jurnal. 1-13.
Handayani, 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Desa Pemenang Timur, Kecamatan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Yogyakarta. UGM. Skripsi.
Mulyati T., Prawirohartono. (2004). Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta. In Suman Yus Mei Hadiana. Jurnal. 1-13.
Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara Supariasa I,D,N., Bakri B., dan Fajar B., (2001). Penilaian Status Gizi.Jakarta:EGC.
UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition. New York: Division Of Communication UNICEF
Waryana, (2010). Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta.In Suman Yus Mei Hadiana. Jurnal. 1-13.
WHO. (2013). Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk dan Kurang di Puskesmas Kori Kecamatan Kodi Utara Kabupaten Sumba Barat Daya. Skripsi.
Berg, Alan. 1986. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional. Rajawali. Jakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes. go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.
Suhardjo.2010. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Kanisius
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.